Ketika mendengar kata malware, banyak orang langsung menganggapnya sebagai “virus komputer.” Padahal, kenyataannya malware itu luas banget dan punya banyak jenis dengan cara kerja berbeda-beda. Ada yang menyebar sendiri, ada yang menyamar jadi software normal, bahkan ada yang diam-diam memata-matai penggunanya.
Sebagai seorang cyber security enthusiast atau siapa pun yang ingin menjaga keamanan data, penting banget buat memahami perbedaan jenis-jenis malware. Kenapa? Karena salah mengenali jenis malware bisa bikin strategi pencegahan jadi keliru.
Berbeda dari virus, worm nggak butuh ‘tuan rumah’ untuk menyebar. Mereka bergerak otomatis lewat jaringan dan bisa melumpuhkan sistem dalam hitungan jam.
Tampilannya aman, isinya bencana. Trojan sering menyamar jadi software bermanfaat, padahal di dalamnya ada pintu masuk attacker.
Jenis malware yang paling ditakuti saat ini. Ransomware akan mengenkripsi file penting korban, lalu meminta tebusan agar file bisa dibuka kembali. Banyak organisasi bangkrut gara-gara serangan ini.
Mengintip setiap aktivitas korban, mencatat setiap aktivitas mulai dari password, email, hingga data finansial dan mengirimkannya ke pelaku. Spyware sering tak terdeteksi sampai terlambat untuk ditangani.
Rootkit adalah malware yang bersembunyi di lapisan paling dalam sistem (bahkan kernel). Sulit dideteksi, rootkit memberi attacker akses penuh untuk mengontrol perangkat korban.
Menampilkan pesan menakutkan palsu seperti “komputer Anda terinfeksi” agar korban mau membeli software palsu atau memberikan data pribadi ke attacker tanpa merasa curiga.
Belajar Online : www.cyberacademy.id/belajar-online
Live Class : www.cyberacademy.id/liveclass
Corporate Training : www.cyberacademy.id/corporate-training
Cybersecurity Culture : www.cyberacademy.id/cybersecurity-culture