Waspada Penipuan Soceng! Kenali Pretexting dan Ciri-ciri Serang Perangkatmu

30 Mei 2024 oleh Cyber Academy Indonesia
Bagikan artikel ini
img-blog

Modus penipuan terus berkembang dan semakin canggih seiring dengan perkembangan era digitalisasi. Salah satu modus penipuan yang harus diwaspadai adalah Pretexting. Social Engineering menjadi teknik yang digunakan dalam modus ini dengan memanipulasi psikologis seseorang dengan cara membujuk korban agar memberikan informasi pribadi atau akses ke sistem kredensial.

 

Mengenal Pretexting

Pretexting adalah serangan social engineering di mana penipu menciptakan identitas fiktif, mencuri identitas seseorang yang menjadi targetnya, atau membuat skenario untuk dapat memanipulasi targetnya agar mengungkap informasi. Pelaku menggunakan berbagai saluran untuk berkomunikasi dengan targetnya, seperti telepon, email, SMS, atau media sosial.


Setelah penipu membangun kredibilitas, mereka dapat memperoleh kepercayaan target menggunakan alur cerita yang terkesan seperti nyata. Pelaku Pretexting melakukan penyamaran sebagai seseorang yang dianggap terpercaya, seperti bank, instansi pemerintah, teman atau keluarga. 

 

Bahaya Pretexting 

Pretexting mampu timbulkan kerugian bagi korban, antara lain:

  • Penipu mampu menguras rekening bank dan lakukan transaksi uang atas nama korban.
  • Memanfaatkan data pribadi milik korban untuk buka akun baru, aksi penipuan, atau merusak reputasi korban.
  • Merusak mental korban akibat tindakan penipuan pretexting.

 

Ciri-Ciri Perangkatmu Terkena Pretexting

Berikut ini kenali ciri-ciri terkena pretexting ini dapat membantu kamu untuk memahami lebih mendalam seputar pretexting, yaitu:

  1. Pelaku menghubungi korban tanpa alasan, dan mengaku sebagai perwakilan dari organisasi, seperti bank, operator telekomunikasi, perusahaan atau instansi pemerintah.
  2. Membuat kamu merasa panik dan tertekan atas masalah serius perlu diatasi segera, seperti ancaman akun diretas, tagihan bayar, atau kendala layanan teknis.
  3. Pelaku meminta informasi pribadi, finansial, atau akses ke akun dengan alasan sebagai syarat kebutuhan penyelesaian masalah.
  4. Pelaku mendesak korban untuk segera berikan data kredensial, tanpa memberikan waktu untuk berfikir jernih.
  5. Cara komunikasi yang digunakan pelaku tidak profesional, dan bertindak gegabah.

Kesimpulan 

Pretexting menjadi modus penipuan berbahaya dan harus diwaspadai oleh kita sebagai pengguna teknologi. Tingkatkan pengetahuanmu dengan memahami seputar pretexting, bahaya yang ditimbulkan, dan ciri-ciri terkena pretexting. Maka kamu dapat melindungi diri dari penipuan pretexting yang mengintai.

    

Ingin tahu lebih lanjut seputar Pretexting?

Yuk Daftar Sekarang di Cybersecurity Culture Program⬇️

?https://www.cyberacademy.id/cybersecurity-culture
 

Dapatkan Official Merchandise Cyber Academy⬇️

? https://swag.cyberacademy.id 

 

Solusi Cyber Security apa yang Anda butuhkan ?

Cybersecurity Education Platform :  https://www.cyberacademy.id/  

Bug Bounty Platform and Penetration Testing : https://www.cyberarmy.id/  

Automated Security Testing Platform : https://www.helium.sh/ 

Phishing Simulation Attack : https://www.cyberphishing.id/

 

Jangan lupa Follow akun media sosial Cyber Academy Indonesia berikut ya sob!

Instagram : https://www.instagram.com/cyberacademyid/  

TikTok : https://www.tiktok.com/@cyberacademyid   

Youtube : https://www.youtube.com/@CyberAcademyID  

Facebook : https://www.facebook.com/cyberacademyid/  

Linkedin : https://www.linkedin.com/company/cyberacademyid/  

Spotify : https://podcasters.spotify.com/pod/show/cyber-academy-indonesia 

Mulai Membangun Keahlian Cyber Security Kamu Hari ini!